Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

SHOLAT SUNAT HARI RAYA IDUL FITRI DAN IDUL ADHA (2)


fiqihsunah.com - melanjutkan pembahasan sebelumnya, baca kembali; SHOLAT SUNAT HARI RAYA IDUL FITRI DAN IDUL ADHA (1) dan berikut lanjutannya.
    Silahkan dibaca juga :
D. Sunah sunah di Hari Raya

1. Takbir di hari raya sunah. Takbir hari raya Idul Fitri, dimulai sejak terlihatnya hilal pada malam Idul Fitri sampai pagi hari saat imam memasuki tempat shalat. Sedangkan takbir Idul Adha waktunya adalah dari subuh hari Arofah tanggal 9 Dzulhijjah sampai sore akhir hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Dalam Al-Quran disebutkan takbir di hari raya Idul Fitri,
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Al-Baqoroh: 185)
Al-Quran juga menyebutkan takbir di hari raya Idul Adha,
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. (Al-Baqoroh: 203)

2. Mandi, memakai wewangian dan pakaian terbaik. Disebutkan dalam hadits,
فعن جعفر بن محمد عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يلبس برد حبرة في كل عيد
“Dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam memakai pakaian budah hibarah pada setiap hari raya”. (HR. Asy-Syafi’i dan Al Baihaqi didalam As-Sunan alKubro)

Hibarah merupakan salah satu jenis pakaian yang dikenal di negeri Yaman, termasuk salah satu jenis burdah.
وقال ابن القيم: وكان صلى الله عليه وسلم يلبس لهما أجمل ثيابه وكان له حلة يلبسها للعيدين والجمعة
Berkata Ibnul Qoyim, Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam di kedua hari raya tersebut memakai pakain terbaik, dan beliau mempunyai pakaian (khusus) untuk dipakainya di dua hari raya dan hari Jumat.

3. Makan terlebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri dan menunda makan sebelum Idul Adha sampai sepulang sholat. Disebutkan dalam hadits,
قال أنس: كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يغدو يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا
Berkata Anas, bahwasannya Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam, tidak berangkat pagi Idul Fitri melainkan makan kurma (terlebih dahulu), dan mekannya dengan bilangan ganjil. (HR Ahmad dan Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan,
وعن بريدة قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يغدو يوم الفطر حتى يأكل، ولا يأكل يوم الاضحى حتى يرجع 
Dari Buraidah, ia berkata; bahwasannya Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam tidak berangkat pagi Idul Fitri melainkan makan (terlebih dahulu), dan tidak makan (terlebih dahulu) di hari raya Idul Adha hingga pulang (sholat). (HR Tirmidzi dan Ahmad)

4. Melewati jalan yang berbeda ketika pulang dari shalat Ied. Disebutkan dalam hadits,
فعن جابر رضي الله عنه قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا كان يوم عيد خالف الطريق
Dari Jabir radhiyallahu’anhu, berkata: bahwasannya Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam apabila Hari Id, berbeda jalan (yang dilaluinya). (HR Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan,
وعن أبي هريرة قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا خرج إلى العيد يرجع في غير الطريق الذي خرج فيه
Dari Abu Hurairah, berkata: bahwasannya Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam apabila keluar untuk melaksanakan sholat id, beliau pulangnya melalui jalan berbeda dari yang dilalui saat berangkat. (HR Ahmad dan Bukhari)

5. Semua menuju lapangan tempat Sholat Id, wanita, anak-anak, meskipun wanita yang sedang haid tetap berangkat. Disebutkan dalam hadits,
لحديث أم عطية قالت: أمرنا أن نخرج العواتق والحيض في العيدين يشهدن الخير ودعوة المسلمين ويعتزل الحيض المصلى
Dari hadits Umu Athiyah, ia berkata: kami wanita haid dan para gadis diperintah untuk keluar untuk menuju tempat sholat Id, menyaksikan kebaikan, mendengarkan khutbah dan yang haid tidak melaksanakan sholat Id. (HR Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan saat Ibnu Abas masih kecil,
وعن ابن عباس قال: خرجت مع النبي صلى الله عليه وسلم يوم فطر أو أضحى فصلى ثم خطب ثم أتى النساء فوعظهن وذكرهن وأمرهن بالصدقة
Dari Ibnu Abbas, berkata: saya keluar bersama Nabi shollallahu ‘alahi wa sallam di hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, melaksanakan sholat, mendengarkan khutbah, para wanitapun datang, mereka disebut sebut, mendegar tausiyah dan diperintahkan untuk bersedakah. (HR Bukhari)

6. Mengucapkan selamat hari raya  dengan ucapan:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
 “Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian.”